Salam hormat kepada bapak ibu atau siapapun yang diberi kepercayaan oleh rakyat dalam hal ini masyarakat kota magelang untuk mewujudkan terjaminya kesejahteraan, keamanan, dan kenyamanan hidup kami di tengah-tengah kota nan indah ini.

Tulisan ini bukan surat terbuka, melainkan surat cinta, yang ditulis dengan sangat berat hati.

Sebetulnya, dari awal saat mengetahui adanya 'Monggo Lapor' saya berharap tidak pernah akan menggunakan layanan ini. Saya masih optimis dan cukup mengapresiasi bahwa kota ini di kelola sangat baik (setidaknya. Hingga dengan keputusan yang berat ini, semua hal mengenai COVID-19, memaksa saya melalui 'Monggo Lapor' mencurahkan perasaan saya yang mulai merasa kurang nyaman dan kurang aman menjadi msyarakat Kota magelang.

HUBUNGAN CINTA KITA RETAK,
setelah saya menilai dalam hal penganan Wabah Covid 19 ini Pemerintah Kota magelang kurang All Out, dan terkesan 'Menyepelekan', bukankah itu mengancam keselamatan kami ?

KENAPA demikian ?

Pemerintah masih kurang pro aktif dalam hal keterbukaan informasi mengenai penanganan dan perkembangan Covid-19 di kota magelang. Padal sudah ada undang-undang keterbukaan informasi, namun tentu saya memaklumi keadaan darurat ini, dan juga ada protokol yang diterbitkan oleh pusat khusus untuk mengatur informasi mengenai COVID-19.

Sebagai konsumen informasi saya tau etika, dalam hal ini bukan informasi mengenai detail ODP, PDP, dan Positif. Namun seharusnya pemerintah juga tanggap ada informasi-informasi yang kiranya diberikan / dipublikasi kepada masyarakat agar kekhawatiran kami tidak semakin ditunggangi oleh berita Hoax dan informasi yang simpang siur seperti :

Website resmi pemerintah covid-19.magelangkota.go.id sampai sejauh ini masih menunjukan data yang berbeda dengan provinsi, manakah yang benar ? Atau ada yang ditutupi ?

Jika memang ada metode penghitungan data yang berbeda antara kota dan provinsi , tolong melalui website tersebut diterangkan.

Selain itu, pemerintah kota magelang dalm hal ini dinas kesehatan dinilai tidak memberikan informasi, yang kami harapkan bukan sekedar update angka di website covid19. Tolong dong diadakan rilis press rutin jika ada perkembngan informasi yang mungkin bisa menjadi potensi hoax bila tidak segera di umum kan. Contoh :

Beberapa hari yang lalu salah satu mahasiswa PTN kota magelang meninggal dalam status PDP, tentunya spesimem dari mahasiswa tersebut telah dikirimkan untuk di teliti, hingga hasil tes tersebut dikeluarkan, adakah rilis pres dari dinas kesehatan mengenai itu ?

Sudah beredar beberapa informasi yang mungkin keliru terhadap hasil tes dari peristiwa tersebut. Apakah ada rilis pres nya dari dinas kesehatan ?

Itu hanya beberapa contoh mengenai pengelolaan informasi yang masih kurang.

Lebih dari itu, dinas kesehatan juga masih tidak berusaha dengan keras untuk mencegah wabah ini menyebar di kota magelang

Sudah dilakukan kah pendataan kepada setiap orang luar yang masuk di Kota Magelang, seperti di Terminal dan di transit transportasi yang berpotensi adanya mobilitas manusia dari daerah yg sudah terjangkit ?

Saya tidak melihat adanya Posko Penanganan Covid19 di area Terminal atau dimanapun seperti pada daerah lain yang sudah melakukan screening lebih awal.

Semoga surat penuh cinta ini, dibalas sepenuh cinta juga.

Salam hormat saya, dari yang kerasan tinggal di Kota Magelang, Masyarakat.